Majas atau gaya bahasa adalah cara berbahasa dengan cara
melukiskan sesuatu dengan cara menyamakannya pada sesuatu yang lain. Majas bisa
dikatakan dengan kata kiasan. Tujuannya untuk mengungkapkan perasaan atau
pikiran dengan bahasa yang sedemikian rupa hingga kesan dan efeknya dapat
mencapai semaksimal dan seefektif mungkin.
Macam macam dan contoh Majas.
1.
Majas Perbandingan
A.
Majas Personifikasi adalah majas yang melukiskan suati
benda dengan memberikan sifat-sifat manusia kepada benda-benda mati sehingga
seolah-olah memiliki sifat seperti benda hidup.
Contoh:
Pulpen itu menari-nari di atas meja
Angin berbisik menyampaikan salamku kepadanya
B.
Majas Metafora adalah majas yang melukiskan sesuatu
dengan perbandingan langsung dan tepat atas dasar sifat yang sama atau hampir
sama.
Contoh :
Raja hutan telah siap untuk menerkam mangsanya
Raja siang telah pergi ke peraduannya
C.
Majas Hiperbola adalah majas yang melukiskan sesuatu
dengan mengganti peristiwa atau tindakan sesungguhnya dengan kata kata yang
lebih berat pengertiannya.
Contoh :
Ayah memeras keringat untuk menghidupi keluarganya
Harga bensin terus melangit seakan tak terkendali
D.
Majas Litotes adalah majas yang melukiskan keadaan
dengan kata kata yang berlawanan artinya dengan kenyataan sebenarnya guna
merendahkan diri.
Contoh :
Pantas saja karena kami
hanyalah rakyat jelata
Makanlah seadanya,
hidangan kami hanya ala kadarnya saja
E.
Majas Asosiasi adalah majas yang membandingkan
sesuatu dengan keadaan lain karena persamaan sifat.
Contoh :
Wajahnya seperti pinang
dibelah dua
Urusan itu lancar, karena
atasannya telah diberi amplop
F.
Majas Metominia adalah majas yang menggunakan merek
daging atau nama barang untuk melukiskan sesuatu yang dipergunakan sehingga
kata itu berasosiasi dengan benda secara keseluruhan.
Contoh:
Umar pergi ke Malang
memakai Honda.
Ayah naik merpati ketika
pergi ke Jakarta
G.
Majas Eufimisme adalah majas yang melukiskan suatu
benda dengan kata-kata yang lembut untuk menggantikan kata lain yang lebih
sopan.
Contoh :
Tunanetra itu berjalan beriringan
Saya izin ke belakang sebentar
H.
Majas Sinekdoke , terbagi menjadi 2 yaitu:
1. Pars prototo adalah majas yang
melukiskan sebagian untuk keseluruhan.
Contoh :
Akbar memiliki 5 ekor sapi
Sudah lima hari Risma
tidak kelihatan batang hidungnya
2. Totem pro parte adalah majas yang
melukiskan seluruh untuk sebagian.
Contoh :
Kelas kami menjuarai
pertandingan bola basket se-Sidoarjo
Argentina membantai
Brasil 4-0
2.
Majas Sindiran
A.
Majas Ironi adalah majas sindiran yang menyatakan
sebaliknya dari apa yang sebenarnya dengan maksud untuk menyindir orang.
Contoh:
Indah benar rapormu
dihiasi dengan warna merah
Wah bagus benar tulisanmu
sampai aku tidak bisa membacanya
B.
Majas Sinisme adalah majas sindiran yang
menggunakan kata-kata sebaliknya seperti ironi tetapi kasar.
Contoh :
Tak berkatapun aku sudah
bosan mendengar ocehanmu
Rasanya ingin kupatahkan
lehermu jika kejadian ini terus berlanjut
C.
Majas Sarkasme adalah majas sindiran yang sangat
kasar dan menyakitkan.
Contoh :
Dasar buaya seenaknya kau
perlakukan aku
Dasar gajah, tak lihatkah
engkau saya sedang berdiri didepanmu.
3.
Majas Penegasan
A.
Majas Pleonasme adalah majas yang menggunakan sepatah
kata yang sebenarnya tidak perlu dikatakan.
Contoh:
Kucing itu naik ke atas
meja
Ayah menempeleng adik
dengan tangan kanannya
B.
Majas Repetisi adalah majas yang melukiskan sesuatu
dengan mengulang kata atau beberapa kata berkali-kali.
Contoh:
Cinta adalah misteri.
Cinta adalah kesetiaan. Cinta adalah kerinduan
Kita berteman harus asah
asih asuh
C.
Majas Paralilisme adalah majas repetisi, tetapi dipakai
dalam puisi. Ada dua macam yaitu:
1. Anafora adalah pengulangan kata atau
frase yang terdapat di awal kalimat puisi.
2. Epifora adalah pengulangan kata atau
frase yang terdapat di akhir kalimat puisi.
D.
Majas Klimak adalah majas yang menyatakan beberapa
hal berturut-turut dengan menggunakan urutan kata yang makin lama makin memucak
pengertiannya.
Contoh :
Psikologi perkembangan
mempelajari usia parental, balita, kanak-kanak, remaja, dewasa, sampai usia
lanjut.
E.
Majas Anti Klimak adalah majas yang menyatakan hal
berturut-turut dengan menggunakan urutan kata-kata yang makin lama makin
melemah pengertiannya.
Contoh:
Jangankah seribu atau
seratus rupiah, serupiah pun aku tak punya.
4.
Majas Pertentangan
A.
Majas Antitesis adalah majas yang melukiskan sesuatu
dengan mempergunakan kepaduan kata yang berlawanan.
Contoh:
Cantik atau tidak, kaya
atau miskin, bukanlah ukuran nilai seorang wanita
Tua dan muda saling
membantu dalam acara gotong royong
B.
Majas Paradoks adalah majas yang melukiskan sesuatu
seolah-olah bertentangan padahal maksud sesungguhnya tidak, karena, objeknya
berlainan.
Contoh:
Hanya sepi tinggal dikota
Bandung yang ramai
Hatinya panas di tengah
ruang yang dingin
C.
Majas Okupasi adalah majas yang melukiskan sesuatu
dengan bantahan, tetapi kemudian diberi penjelasan tau diakhiri dengan
kesimpulan.
Contoh :
Merokok itu dapat merusak kesehatan
tetapi si peerokok tak dapat menghentikan kebiasaanya. Maka muncullah
pabrik-pabrik rokok karena untungnya banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar