KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kepada Allah SWT, yang mana berkat rahmat dan karunia-Nya lah kami
dapat menyelesaikan Makalah tentang Kedisiplinan. Tak lupa shalawat dan salam
semoga tetap tercurah pada Nabi akhir zaman Muhammad SAW, kepada keluarga para
sahabat dan seluruh umatnya. Kami berharap terselesaikannya makalah ini untuk
tambahan nilai kegiatan LOS SMK YAPALIS KRIAN- SIDOARJO. Kami sangat menyadari
apa yang kami susun ini sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami
sangat mengharapkan adanya kritikan dan saran yang bisa membangun kami dalam
upaya memperbaiki Makalah ini.
Penulis
Meilania Rosa P.
DAFTAR
ISI
COVER MAKALAH ……………………….…………………………………………………………………….i
KATA PENGANTAR …………………….………………………………………………………………………………ii
DAFTAR ISI ……… …………....……………………………………………………………………………....iii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang ………………………………………………………………….….....1
1.2
Tujuan
Penelitian ………………………………………………………………….….…1
1.3
Manfaat
Penelitian ……………………………………………………………………..…1
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kedisiplinan … ………………………………………………………….……….…2
2.2 Disiplin di Sekolah …………………………………………………………….…………2
2.3 Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Siswa ……………………………………………….............3
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
…………………………………………………………………………………............4
3.2 Saran ……...…………………………………………………………………………………………4
3.3 Sumber …..………………………………………………………………………………………5
BAB. I PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Seorang
siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah tidak akan lepas dari
berbagai peraturan dan tata tertib yang diberlakukan di sekolahnya, dan setiap
siswa dituntut untuk dapat berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib
yang berlaku disekolahnya. Kepatuhan dan ketaatan siswa terhadap berbagai
aturan dan tata tertib yang berlaku disekolahnya itu biasa disebut DisiplinSiswa. Sedangkan peraturan,
tata tertib, dan berbagai ketentuan lainnya yang berupaya mengatur perilaku
siswa disebut Disiplin Sekolah. Disiplin Sekolah adalah usaha sekolah
untuk memelihara perilaku siswa agar tidak menyimpang dan dapat mendorong siswa
untuk berperilaku sesuai dengan norma, peraturan dan tata tertib yang yang
berlaku di sekolah. Yang dimaksud dengan aturan sekolah (school rule) tersebut,
seperti aturan tentang standar berpakaian (standards of clothing), ketepatan
waktu, berperilaku social dan etika belajar/kerja. Pengertian disiplin sekolah
kadangkala diterapkan pula untuk memberikan hukuman (sanksi) sebagai
konsekuensi dari pelanggaran terhadap aturan, meski kadangkala menjadi
kontroversi dalam menerapkan metode pendisiplinannya, sehingga terjebak dalam
bentuk kesalahan perlakuan fisik dan kesalahan perlakuan psikologis,
1.2
Tujuan
Penelitian
Tujuan
penyusunan makalah kedisiplinan ini adalah:
1. Memenuhi
tugas dari kegiatan LOS SMK YAPALIS KRIAN-SIDOARJO 2015/2016
2. Mengetahui
seberapa besar pengaruh disiplin siswa terhadap perkembangan prestasi dan
tingkah laku di sekolah
3. Ikut
serta dalam upaya mengembangkan penanaman disiplin pada diri siswa
1.3
Manfaat
Penelitian
Manfaat
dari penyusunan makalah ini adalah mengetahui seberapa besar penerapan displin
yang dilaksanakan oleh siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri Talang Bakung
khususnya kelas IX A. Dan seberapa besar upaya warga sekolah, khususnya Guru
dalam usaha meningkatkannya
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Disiplin
2.2 Disiplin di Sekolah
Sanksi adalah
hukuman yang diberikan kepada siswa atau warga sekolah lainnya yang melanggar
tata tertib atau kedisiplinan yang telah diatur oleh sekolah, yang secara
eksplisit berbentuk larangan-larangan. Hal ini menurut DepDiknas(2001:10).
Sanksi yang diterapkan agar bersifat mendidik, tidak bersifat hukuman fisik,
dan tidak menimbulkan trauma psikologis. Sanksi dapat diberikan secara bertahap
dari yang paling ringan sampai yang seberat-beratnya. Sanksi tersebut dapat
berupa:
1. Teguran
lisan atau tertulis bagi yang melakukan pelanggaran ringan terhadap ketentuan
sekolah yang ringan.
2. Hukuman
pemberian tugas yang sifatnya mendidik, misalnya membuat rangkuman buku
tertentu, menterjemahkan tulisan berbahasa inggris dan lain-lain.
3. Melaporkan
secara tertuliskepada orang tua siswa tentang pelanggaran yang dilakukan
putera-puterinya.
4. Memanggil
yang bersangkutan bersama orang tuanya agar yang bersangkutan tidak mengulangi
lagi pelanggaran yang diperbuatnya.
5. Melakukan
skorsing kepada siswa apabila yang bersangkutkan melakukan pelanggaran
peraturan sekolah berkali-kali dan cukup berat.
6. Mengeluarkan
yang bersangkutan dari sekolah, misalnya yang bersangkutan tersangkut perkara
pidana dan perdata yang dibuktikan oleh pengadilan.
2.3 Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Siswa
Reisman
dan Payne (E. Mulyasa, 2003)
mengemukakan strategi umum merancang disiplin siswa, yaitu:
1. Konsep
diri, untuk menumbuhkan konsep diri siswa sehingga siswa dapat berperilaku
disiplin,guru disarankan untuk bersikap empatik, menerima, hangat dan terbuka.
2. Keterampilan
berkomunikasi, guru terampil berkomunikasi yang efektif sehingga mampu menerima
perasaan mendorong kepatuhan siswa.
3. Konsekuensi-
konsekuensi logis dan alami, guru disarankan dapat menunjukan secara tepat
perilaku yang salah, sehingga membantu siswa dalam mengatasinya, dan
memanfaatkan akibat-akibat logis dan alami dari perilaku yang salah.
4. Klarifikasi
nilai, guru membantu siswa dalam menjawab pertanyaannya sendiri tentang
nilai-nilai dan membentuk system nilainya sendiri.
5. Analisis
transaksional, guru disarankan guru belajar sebagai orang dewasa terutama
ketika berhadapan dengan siswa yang menghadapi masalah.
6. Terapi
realitas, sekolah harus berupaya mengurangi kegagalan dan meningkatkan
keterlibatan. Guru perlu bersikap positif dan bertanggung jawab.
7. Disipin
yang terintegrasi, metode ini menekankan pengendalian penuh oleh guru untuk
mengembangkan dan mempertahankan peraturan.
8. Modifikasi
perilaku, perilaku salah disebabkan oleh lingkungan. Oleh karena itu dalam
pembelajaran perlu diciptakan lingkungan yang kondusif.
9. Tantangan
bagi disiplin, guru diharapkancekatan, sangat terorganisasi, dan dalam
pengendalian yang tegas. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa peserta didik akan
menghadapi berbagai keterbatasan pada hari-hari pertama di sekolah, dan guru
perlu membiarkan mereka untuk mengetahui siapa yang berada dalam posisi sebagai
pemimpin.
BAB III PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Penegakan
disiplin disekolah tidak hanya berkaitan dengan masalah seputar kehadiran atau
tidak, terlambat atau tidak. Hal itu lebih mengacupada pembentukan sebuah
lingkungan yang didalamnya ada aturan bersama yang dihormati, dan siapapun yang
melanggar mesti berani mempertanggungjawabkan perbuatannya. Setiap pelanggaran
atas kepentingan umum didalam sekolah mesti diganjar dengan hukuman yang
mendidik sehingga siswa mampu memahami bahwa nilai disiplin itu bukanlah
bernilai demi disiplinnya itu sendiri, melainkan demi tujuan lain yang lebih
luas, yaitu demi stabilitas dan kedamaian hidup bersama.
4.2
Saran
Upaya
yang mungkin bisa dilakukan untuk meningkatkan kedisiplinan siswa antaranya
pertama, guru disarankan untuk bersikap empatik, guru terampil berkomunikasi
yang efektif, guru disarankan untuk menunjukkan perilaku yang salah sehingga
membantu siswa untuk mengatasinya.
TERIMAKASIH
KARYA : MEILANIA ROSA PARWATI
WA: 081939167567