Senin, 13 Oktober 2014

Majas


MAJAS (GAYA BAHASA)
Majas atau gaya bahasa adalah cara berbahasa dengan cara melukiskan sesuatu dengan cara menyamakannya pada sesuatu yang lain. Majas bisa dikatakan dengan kata kiasan. Tujuannya untuk mengungkapkan perasaan atau pikiran dengan bahasa yang sedemikian rupa hingga kesan dan efeknya dapat mencapai semaksimal dan seefektif mungkin.
Macam macam dan contoh Majas.
1.     Majas Perbandingan
A.    Majas Personifikasi adalah majas yang melukiskan suati benda dengan memberikan sifat-sifat manusia kepada benda-benda mati sehingga seolah-olah memiliki sifat seperti benda hidup.
Contoh:
Pulpen itu menari-nari di atas meja
Angin berbisik menyampaikan salamku kepadanya
B.    Majas Metafora adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan perbandingan langsung dan tepat atas dasar sifat yang sama atau hampir sama.
Contoh :
Raja hutan telah siap untuk menerkam mangsanya
Raja siang telah pergi ke peraduannya
C.     Majas Hiperbola adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan mengganti peristiwa atau tindakan sesungguhnya dengan kata kata yang lebih berat pengertiannya.
Contoh :
Ayah memeras keringat untuk menghidupi keluarganya
Harga bensin terus melangit seakan tak terkendali
D.    Majas Litotes adalah majas yang melukiskan keadaan dengan kata kata yang berlawanan artinya dengan kenyataan sebenarnya guna merendahkan diri.
Contoh :
Pantas saja karena kami hanyalah rakyat jelata
Makanlah seadanya, hidangan kami hanya ala kadarnya saja
E.     Majas Asosiasi adalah majas yang membandingkan sesuatu dengan keadaan lain karena persamaan sifat.
Contoh :
Wajahnya seperti pinang dibelah dua
Urusan itu lancar, karena atasannya telah diberi amplop
F.     Majas Metominia adalah majas yang menggunakan merek daging atau nama barang untuk melukiskan sesuatu yang dipergunakan sehingga kata itu berasosiasi dengan benda secara keseluruhan.
Contoh:
Umar pergi ke Malang memakai Honda.
Ayah naik merpati ketika pergi ke Jakarta
G.    Majas Eufimisme adalah majas yang melukiskan suatu benda dengan kata-kata yang lembut untuk menggantikan kata lain yang lebih sopan.
Contoh :
Tunanetra itu berjalan beriringan
Saya izin ke belakang sebentar
H.    Majas Sinekdoke , terbagi menjadi 2 yaitu:
1.     Pars prototo adalah majas yang melukiskan sebagian untuk keseluruhan.
Contoh :
Akbar memiliki 5 ekor sapi
Sudah lima hari Risma tidak kelihatan batang hidungnya
2.     Totem pro parte adalah majas yang melukiskan seluruh untuk sebagian.
Contoh :
Kelas kami menjuarai pertandingan bola basket se-Sidoarjo
Argentina membantai Brasil 4-0
2.     Majas Sindiran
A.    Majas Ironi adalah majas sindiran yang menyatakan sebaliknya dari apa yang sebenarnya dengan maksud untuk menyindir orang.
Contoh:
Indah benar rapormu dihiasi dengan warna merah
Wah bagus benar tulisanmu sampai aku tidak bisa membacanya
B.    Majas Sinisme adalah majas sindiran yang menggunakan kata-kata sebaliknya seperti ironi tetapi kasar.
Contoh :
Tak berkatapun aku sudah bosan mendengar ocehanmu
Rasanya ingin kupatahkan lehermu jika kejadian ini terus berlanjut
C.     Majas Sarkasme adalah majas sindiran yang sangat kasar dan menyakitkan.
Contoh :
Dasar buaya seenaknya kau perlakukan aku
Dasar gajah, tak lihatkah engkau saya sedang berdiri didepanmu.
3.     Majas Penegasan
A.    Majas Pleonasme adalah majas yang menggunakan sepatah kata yang sebenarnya tidak perlu dikatakan.
Contoh:
Kucing itu naik ke atas meja
Ayah menempeleng adik dengan tangan kanannya
B.    Majas Repetisi adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan mengulang kata atau beberapa kata berkali-kali.
Contoh:
Cinta adalah misteri. Cinta adalah kesetiaan. Cinta adalah kerinduan
Kita berteman harus asah asih asuh
C.     Majas Paralilisme adalah majas repetisi, tetapi dipakai dalam puisi. Ada dua macam yaitu:
1.     Anafora adalah pengulangan kata atau frase yang terdapat di awal kalimat puisi.
2.     Epifora adalah pengulangan kata atau frase yang terdapat di akhir kalimat puisi.
D.    Majas Klimak adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut dengan menggunakan urutan kata yang makin lama makin memucak pengertiannya.
Contoh :
Psikologi perkembangan mempelajari usia parental, balita, kanak-kanak, remaja, dewasa, sampai usia lanjut.
E.     Majas Anti Klimak adalah majas yang menyatakan hal berturut-turut dengan menggunakan urutan kata-kata yang makin lama makin melemah pengertiannya.
Contoh:
Jangankah seribu atau seratus rupiah, serupiah pun aku tak punya.
4.     Majas Pertentangan
A.    Majas Antitesis adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan kepaduan kata yang berlawanan.
Contoh:
Cantik atau tidak, kaya atau miskin, bukanlah ukuran nilai seorang wanita
Tua dan muda saling membantu dalam acara gotong royong


B.    Majas Paradoks adalah majas yang melukiskan sesuatu seolah-olah bertentangan padahal maksud sesungguhnya tidak, karena, objeknya berlainan.
Contoh:
Hanya sepi tinggal dikota Bandung yang ramai
Hatinya panas di tengah ruang yang dingin
C.     Majas Okupasi adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan bantahan, tetapi kemudian diberi penjelasan tau diakhiri dengan kesimpulan.
Contoh :
Merokok itu dapat merusak kesehatan tetapi si peerokok tak dapat menghentikan kebiasaanya. Maka muncullah pabrik-pabrik rokok karena untungnya banyak.

Tidak ada komentar: